LANDASAN
TEORITIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1. Teori Belajar dan Pembelajaran
A. Teori Belajar
Belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup. Ada banyak teori-teori belajar dimana setiap teori memiliki
konsep atau prinsip-prinsip endiri tentang belajar yang mempengaruhi bentuk
atau model penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Masing-masing teori
memiliki kelebihan dan kekurangan .adapun aplikasi belajar yang dapat di pilih
adalah sebagai berikut.
1)
Teori belajar behaviorisme
Menurut
teori ini manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalam lingkungan
yang akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya stimulasi dan respon yang
dapat diamati. Menurut teori behaviorisme ini manipulasi lingkungan sangat
penting agar dapat di peroleh perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Teori
behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu tingkah
laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi dala pikiran manusia. Dengan kata
lain lebih menekankan pada hasil dari
proses belajar. Behaviorisme menekankan pada tingkah laku objektif, empiris
(nyata), konkret dan dapat diamati (observable). Kritk terhadap teori
behaviorisme adalah tidak dapat menjelaskan situasi belajar yang kompleks.
Cendrung mengarahkan peserta didik berpikir linear, tidak konvergen, dan tidak
kreatif.
Dalam
menerapkan teori behaviorisme yang paling terpenting adalah para guru,
perancang pembelajaran, dan pengembang program-program pebelajaran harus
memahami karakteristik peserta didik dan karakteritik lingkungan belajar agar
tingkat keberhasilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dapat
diketahui.tuntutan Hari teori ini adalah pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran
secara jelas dan spesifik supaya mudah dicapai dan diukur.
Prinsip-prinsip
teori behaviorisme yang banyak diterapkan di dunia pendidikan meliputi sebaggai
berikut:
a)
Proses belajar dapat terjadi dengan baik
bila peserta didik bersifat aktif di dalamnya
b)
Materi pelajaran disusun dalam urutan
yang logis supaya peserta didik mudah mempelajarinya dan dapat memberikan
respons tertentu
c)
Tiap-tiap respons harus diberi umpan
balik (feedback) ecara langsung supaya peserta didikdapat mengetahui apakah
respons yang diberikannya telah benar
d) Setiap
kali pesrta didik memberikan respons yang benatrperlu diberi penguatan
(reinforcement) (Hartley & Davies, 1978 dalam Toeti Soekamto, 1992:23).
Prinsip-prinsip
behaviorisme ini telah banyak digunakan
dan diterapkan dalam berbagai program
pembelajaran. Misalnya mesin pengajaran (teaching machine), mathematics, atau
program-progran pembelajaran lain yang menggunakan konsep stimulasi, respon dan
faktor penguatan (reinforcement).
Adapun
langkah-langkah pembelajaran berdasarkan
teori behaviorisme, dalammerancang kegiatan pembelajaran, adalah:
v Menentukan
tujuan pembelajaran
v Menganalisis
lingkungan yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal (entry
behavior) peserta didik
v Menentukan
nilai pembelajaran
v Memecah
pembelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi pokokbahasan, sub
pokokbahasan, topik dan sebagainya
v Menyajikan
materi pembelajaran
v Memberikan
stimulus, dapat berupa: pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes/kuis,
latihan atau tugas-tugas
v Mengamati
dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik
v Memberikan
penguatan (reinforcement)yang berupa penguatan positif ataupun penguatan
negatif,atau hukuman
v Memberikan
stimulasi baru
v Mengamati
dan memberikan respons yang diberikan pesrta didik
v Memberikan
penguatan lanjutan ataupun hukuman
v Demikian
seterusnya
v Evaluasi
hasil belajar (Suciati & Irawan,2001:31-32)
Berapa
kritik terhadap teori behaviorisme diantaranya antara lain:
Ø Behaviorisme
tidak dapat digunakan pada setiap pembelajaran, dan dianggap tidakmenghargai
aktivitas berfikir
Ø Behaviorisme
tidak dapat menjelaskan beberapa pembelajaran yang kompleks, bila tanpa
mekanisme penguatan peserta didik tidak dapat mengenali pola bahasa yang baru
Ø Tujuan
pembelajaran dinyatakan terlalu ketat (spesifik)
Ø Keyakinan
yang terlalu inggi pada peserta didik akan berperilaku dengan benar, selama
prosedur yang diberikan sudah benar.
2) Teori
belajar kognitif
Kelompok
teori kognitif ini beranggapan bahwa belajar adalah pengorganisasian
aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Prinsip teori
kognitif, belajar adalah perubahan presepsi dan pemahaman yang tidak selalu
dapat dilihat sebagai tingkah laku. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa
bagian-bagianlajar suatu situasi saling
berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan. Dengan demikian belaiini
adalahrmelibatkan proses berpikir yang kompleks dan mementingkan proses
belajar. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah teori perkembangan
piaget, teori kognitif burner, teori
kognitif berwarna ausebel dan lain-lain.
1. Teori
Perkembangan Piaget
Menurut
Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sisten syaraf. Proses
belajar seseorang akan meikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai
dengan umurnya.perjenjangan ini bersifat hirearki yaitu melalui tahap-tahap
tertentu sesuai dengan umurnya. Ada empat tahap perkembangan kognitif anak,
yaitu:
ü Tahap
sensor motorik yang bersifat internal (0-2 tahun)
ü Tahap
preoperasional (2-6 tahun)
ü Tahap
opeasional konkret (6-12 tahun)
ü Tahap
formal yang bersifat internal (12-18 tahun)
Teori
schemata memandang bahwa proses pembelajaran sebagai perolehan pengetahuan baru
dalam diri seseorang dengan cara mengaitkannya dengan struktur kognitif yang
sudah ada. Schemata adalah unit dasar perkembangan intelektual. Struktur
belajar kognitif yang bbaru akan menjadi dasar pada kegiatan belajar
berikutnya. Artinya, setiap saat memperoleh informasi, diidentifikasi,
diproses, dan disimpan dengan baik/lebih lama sehingga dapat mmengembangkan
kemampuan dalam mengklasifikasikan objek.
Menurut
Piaget, secara garis besar langkah-langkah pembelajaran dalam merancang
pembelajaran adalah:
a. Menentukan
tujuan pembelajaran
b. Memilih
materi pembelajaran
c. Menentukan
topik-topik yang dapat di pelajari peserta didik secara aktif
d. Menentukan
dan meracang pembelajaran yang sesuai dengan topik tersebut, misalnya:
penelitian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi, dan sebagainya
e. Mengembangkan
metode pembelajaran untuk meransang kreatifitas dan cara berfikir peserta didik
f. Melakukan
penilaian proses dan hasil belajar peserta didik (Suciati & Irawan, 2001:
37)
2. Teori
kognitif burner
Teori
ini bertitik tolak pada teori belajar kogniif, yang menyatakan belajar adalah kegiatan
belajar perubahan presepsi dan pemahaman. Menurut burner perkembangan seseorang
terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan.
a) Tahap
enaktif
Peserta didik melakukan
aktivitas-aktivitasnya dalam usaha memahami lingkungan. Peserta didik melakukan
observasi dengan cara mengalami langsung atau realitas.
b) Tahap
ikonik
Peserta didik melihat dunia melalui
gambar-gambar dan visualisasi verbal.
c) Tahap
simbolik
Peseta didik mepunyai gagasan –gagasan abstrak ang
banyak dipengaruhi bahasa dan logika serta komunikasi dilakukan dengan
pertolongan sistem simbol.
Penerapan
teori burner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral
dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasr
sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan
kognitif peserta didik. Artinya menuntut adanya pengulangan- pengulangan. Cara
belajar terbaik menurut burner ini adalahdengan memahami konsep, arti, dan
hubunganmelalui proses intuitifkemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (free
discovery learning. Seecara garis besarlangkah-langkah pembelajaran dalam
merancang pembelajaran menurut bruner adalah sebagai berikut.
1) Menentukan
tujuan-tujuan pembelajaran
2) Melekukan
identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya
belajardan sebagainya)
3) Memilih
materi pembelajaran
4) Menentukan
topik0topik yang dapat dipelajaripeserta didik secara induktif
5) Mengatur
topik-topik pembelajaran dari yang sederrhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktif, ekonik, sampai ke simbolik
6) Melakukan
penilaian proses dan hasil belajar peserta didik (Suciati & Irawan,2001:
38)
3. Teori
belajarr bermakna menuru ausebel
Menurut
ausebel belajar haruslah bermakna,materi yang dipelajari di asimilasikan secara
non arbiter dan berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya.menurut Reilly & Lewis ada dua persyratan untuk membuat materi
pembelajaran bermakna, yaitu:
a) Pilih
materi yang secara potensial bermakna lalu diatur sesuai dengan tingkat perkembangan
dan pengetahuan masa lalu
b) Diberikan
dalam situasi belajar yang bermakna
Prinsip-prinsip
teori belajar bermakna ausebel ini dapat diterapkan dalam prosees pembelajaran
melalui tahap-tahap sebagai berikut
1. ,
kemampuan dan struktur kognitifnya melalui tes awal, interview, review,
pertanyaan-pertanyaan dan lain-lain teknik
2. Memilih
materi-materi kunci dan penyajiannya diatur, dimulai dengan contoh yang konkret
dan kontroversial
3. Mengidentifikasikan
konsep-konsep yang harus di kuasai dari materi baru itu
4. Menyajikan
suatu pandangan secara menyeyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5. Memakai
advance organizer
6. Membelajarkan
pesarta didik memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada dengan
memberikan fokus pada hubunganhubungan yang ada.
4. Teori
belajar humanisme
Menurut
teori humanisme proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri,pemahaman diri,dan
realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal.teori humanisme sangat
mementingkan isi yang di pelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori
ini cendrung bersifat ekletik, artinya memanfaatkan teknik belajar apapun
asalkan tujuan peserta didik tercapai.
Apliksai
teori humanisme ke dalam pembelajaran yaitu cendrung mendorong peserta didik
untuk berpikir induktif. Misalnya , dari contoh ke konsep, dari konkret ke
abstrak.dari khusus ke umum dan sebagainya. Teori humanime ini juga
mementingkan faktor pengalaman atau keterlibatan aktif peserta didik dalam
proses pembelajaran. Secara eknis belum ada pedoman entang langkah-langkah
pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan pendekatan humanistis, namun
paling tidak langkah dalam pembelajaran adalah:
1) Menentukan
tujuan-tujua pembelajaran
2) Menentukan
materi pembelajaran
3) Mengidentifikasi
kemampuan awal peserta didik
4) Mengidentifikasi
topik-topik yang memungkinkan peserta didik mempelajari secara aktif
(mengalami)
5) Merancang
fasilitas pembelajaran seperti lingkungan media pembelajaran
6) Membimbing
peserta didik belajar secara aktif
7) Membimbing
pesera didik untuk memahami makna dari pengalaman belajarnya
5. Teori
belajar sibernetik
Teori
beelajar sibernetik berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
informasi.menurut teori sibernetik belajar adalah mengolah informasi (pesan
pembelajaran). Proses belajar dinggap penting, tapi yang lebih pening lagi
adalah sistem informasi yang akan di proses dan akan dipelajari oleh peserta
didik.
Aplikasi
teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran telah di kembangkan Landa yitu
model pendekatan algoritmik dan heuridtik.pendekatan belajar algoritmik enurut
peserta didik untuk berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, linear,
konvergen, lurus menuju ke suatu target tujuan tertentu.misalnya kegiatan
menelpon, menjalankan men dan lain-lain. Sedangkan pendekatan heuristik
menuntut peserta didik untuk berpikir secara divergen,menyebar ke beberapa
target sekaligus.
6. Teori
belajar konstruktivisme
Teori
konstruktivisme yang landasan dasarnya schema.teori schem memandang bahwa
proses pembelajaran sebagai cara mengaitkannya dengan struktur kognittif yang
sudah ada. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses
pembentukan pengetahuan.teori konstruktivisme menekankan bahwa belajar lebih
banyak ditentukan karena adanya karsa peserta didik.menurut teori ini masalah
belajar dan pembelajaran adalah:
a. Bersifat
ketidakteraturan atau keberagaman, peserta didik diharapkan kepada lingkungan
belajar yang bebas, karena kebebasan itu merupakan unsur yang esensial.
b. Keberhasilan
atau kegagalan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interprestasi
yang berbeda yang perlu dihargai
c. Kebebasan
dipandang sebagai penentu keberhasilan, kontrol belajar dipegang oleh peserta
didik itu sendiri
d. Tujuan
pembelajaran menekankan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas
kreatif, produktif dalam kenyataan nyata.
pembelajaran menurut teori konstruktivisme ini
menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna, urutan pembelajaran
mengikuti pandangan peerta didik, dan menekankan pada proses, serta aktivaaitas
beajar dalam konteks yang nyata, bukan mengikuti urutan dalam buku
teks.sedangkan evaluasi pembelajaran menekankan pada penyusunan makna secara
aktif yang melibatkan keterampilan terintegrai dengan menggunakan masalah daam
konteks yang nyata.
Implementasi
teori konstruktivisme dalam pembelajaran, dimana belajar merupakan proses
pemaknaan informasi baru, oleh karena itu peserta didik perlu:
1) Didorong
pengetahuan diskusi yang dipelajari
2) Berfikir
divergen bukan hanya satu jawaban yang benar
3) Berbagai
jeniss luapan berpikir atau aktivitas belajar
4) Digunakan
informasi pada situasi baru
Mengingat
kebebasan merupakan unsur esensial dalam lingkungan belajar,oleh karena itu
perlu:
a) Disediakan
sebagai pilihan untuk peserta didik
b) Sediakan
pilihan cara untuk memperlihatkan keberhasilan
c) Sediakan
waktu yang cukup banyak untuk memikirkan dan mengerjakan tugas
d) Jangan
terlalu banyak menggunakan tes yang sudah terlalu banyak waktunya
e) Sediakan
kesempatan untuk melakukan berpikir ulang
f) Libatkan
penngalaman konkret peserta didik (dogeng,2007)
B.
Teori
Pembelajaran
1) Pengertian
dan prinsip-prinsip pembelajaran
Pembelajaran
adalah suatu uaha untuk membuat peerta didik belajar atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik.pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajran
(instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar
seseorang agar membentuk diri secara
positif dalam kondisi tertentu (Miarso,2004:528). Dengan demikian, inti dari
pembeajaan adalah segala upaya yang dilakukan oleh peserta didik agar terjadi
proses belajar pada diri peserta didik
Dalam
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu llengkungan beajar (Depdiknas, 2003:7).ada lima jenis interaksi yang
dapat berlangsung daam proses beelajar dan pembelajaran:
a. Interaksi
antara pesrta didik dan pendidik
b. Interaksii
antar sesama peserta didik atau sejawat
c. Interaksi
peseta ddidik dengan narasumber
d. Interaksi
peserata didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan
e. Interaksi
peserata didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam
(Miarso,2008:3)
Pembelajaran
sebaiknya berdasarkan teori pembelajaran yang bersifat preskriptif yaitu teori
yang memberikan “resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajaran
preskriptif harus memperhatikan tiga model pembeljaran yaitu kondisi,metode
(perlakuan) dan hasil pembelajaran (Miarso,2004:529).teori pembelajaran secara
implisit artinya berusaha untuk merumuskan cara-cara membuat peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.
Apikasi
teori pembelajran dala kegatan pembelajaran ini berkaitan dengan
1) Bagaimana
cara yang efektif untuk mentransfer ilmu
2) Prinsip-prinsip
pembelajaran yang menggairahan,menentang dan menyenangkan
3) Ccara
membangun minat dan perhatian peserta didik
4) Cara
engembangkan relevansi daam pembelajaran
5) Cara
membangkiykan percaya diri peserta didik dalam pembelajaran
Tekanan
utama teori pembelajaran ini adalah prosedur yang telah terbukti berhasil
meningktkan kualitas pembelajaran, yaiu:
a. Belajar
merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individu, yang mengubah stimulasi
dai lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya sebagai hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
b. Kemampuan
yang merupakan hasil belajar ini dapat dikategorikan sebagai bersifat praktis
dan eoritis
c. Kejadian-kejadian
dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses belajar dapat di kelompokkan dalam
kategori umum, tanpa memperhatikan hasil belajar yang di harapkan.s
Maka
teori pembelajaran merupakan suatu kum[ulan prinsip-prinsip yang terintegrasi
dan memberikan preskripsi untuk mengatur situasi agar peserta didik mudah mudah
mencapai tujuan pembelajaran.perkembangan teori pembelajaran ada 3 yaitu,behaviorisme,kognitivisme,dan
kognitivisme. Mayer mengusulkan istilah lain pada ketiga teoi tersebut yaiu,
pembelajaran sebagai penguasaan respon (behaviorisme), pembelajaran sebagai
penguasaan pengetahuan (kognitivisme), dan pembelajaran sebagai konstruksi pengetahuan
(konstruktivisme).
2) Teori-teori
pembelajaran
a. Pendekatan
modifikasi tingkah laku
Teori
ini menganjurkan agar para guru menerapkan prinsip penguatan (reinforcement)
untuk engidentifikasi aspek situasi pendidikan yang pentingdan mengatur kondisi
sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
b. Teori
pembelajaran konstruk kognitif
Pada
teori ini pembelajaran harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta
didik yang terjadi selama pengalaman belajar diberikan di kelas.
c. Teori
pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip belajar
Keempat
prinsip tersebut adalah,
1) Untuk
belajar peserta didik harus mempunyai perhatian dan responsif terhadap materi yang akan dipelajari.
2) Semua
proses belajar memerlukan waktu.
3) Di
dalam peserta didik yang sedang belajar selalu terdapat suatu alat ukur
internal yang mengontrol motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk
apa peserta didik bertindak daam suatu situasi tertentu.
4) Pengetuahuan
tentang hasil yang di peroleh selama proses beljar merupakan faktor penting
sebagai pengontrol.
d. Teori
pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Sangat
penting umtuk mengadakan analisis tugas (taks analysis) secara sistematis
mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yang akan diberkan kepada peserta
didik, yang kemudian disusun secara hierarkis dan diurutkan sedemikian rupa
tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
e. Teori
pembelajaran berdasarkan psikologi humanistis
Pada
teori ini guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik
khusus peserta didik seperti aktualisasi peserta didik. Dengan memahami hal ini
dapat dibuat pilihan-pilihan ke arah mana pesera didik akan berkembang.
2) Aplikasi
teori belajar dalam teknologi pembelajaran
Adapun implikasi teori
belajar dalam penyusunan desain instruksional disajikan dalam tabel berikut
Teori belajar
|
Implikasi pada desain Instruksional
|
behaviorisme
|
·
Behavioral objektives
·
Dick & carey instruksional design model
·
Performance-based assesment
·
System models
|
kognitivisme
|
·
Cognitive objectives
·
Learning strategies
·
Learning taxonomies
·
Prerequisite skills
|
konstruktivime
|
·
Autentic assesment methods
·
Learning trough exploration
·
Probloem-oriented activities
·
“Rich” environments
·
Visual format and mental methods
|
2.
Teori
Komunikasi dan Informasi
A.
Teori
komunikasi
1. Pengertian
komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaiu,
communicare yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama dalam hal
pengertian dan pendapat antara komunikator dan komunikan. Secara etimologis,
komunikasi berasaldari kata “to comunicate”. Menurut longman dictionary of
contemporary english, defenisi kata comunicate adalah upay untuk membuat
pendapat,menyatakan perasaan,menyampaikan informasi dan sebagainya agar
diketahui atau dipahami oleh orang lain. Arti lain dari komunikai adalah
berbagi (to share) atau bertukar (exchange) pendapat, perasaan, informasi dan
sebagainya.
Menurut gurnitowati dan Maliki (2003) seseorang
berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata,dengan kualitas suaranya, dengan
badannya, isyarat (gesture) dan raut muka (expression). Komunikasi merupakan
peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia dengan manusia lainnya. Jadi,
komunikasi adalah persyaratan kehidupan manusia.
Komunikasi merupkan bagian dari kehidupan manusia
sehari-hari, bahkan merupakan manifestasi dai kehidupan itu sendiri. Ini berati
komunikasi merupakan realita pokok dari kehidupan manusia.
Komunikasi mempunyai banyak kegunaan dan manfaat
dalam kehidupan manusia dan tentu komunikasi menjadi sangat penting dalam
kehidupan manusia.komunikasi merupakan kegiatan pokok dalam kehidupan manusia
sehari-hari dan peranan komunikasi sangat vital bagi berhasil tidaknya kita
hidup bermasyarakat.
Suatu halyang cukup penting untuk diperhatikan agar
kita bia mengadakan tindakan komunikasi yang efekif dan efisienialah
pengertian, bahwa komunikasi memiliki bebeapakarakteristikpokok sebagai
berikut,
a. Komunikasi
adalah suatu proses
b. Komunikasi
adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan
c. Komunikasi
menuntut adanya partisipasidan kerjasama dari para pelaku yang terlibat
d. Komunikasi
bersifat simbolis
e. Komunikasi
bersifat transaksional
f. Komunikasi
menembus faktor waktu dan ruang
Sebagai
suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang
terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih dengan
tujuan tertentu, komunikasi sedikitnya melibatkan empat faktor atau komponen
a. Sumber
atau pengirim pesan/komunikator
b. Pesan/massage
c. Media
atau saluran (channel)
d. Penerima/komunikan
(audience/receiver)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kelancaran berkomunikasi
a. Faktor
pengetahuan, semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin banyak
perbendaharaan kata yang dimilki sehingga mempermudah berkomunikasi dengan
lancar.
b. Faktor
pengalaman, makin banyakpengalaman yang dimiliki seseorang menyebabkan terbiasa
untuk menghaadapi sesuatu.
c. Faktor
intelegensi, orang yang intelegensinya rendah biasanya kurang lancar dalam
berbicara karena kurang memiliki perbeendaharaan kata dan bahasa yang baik.
d. Faktor
kepribadian, orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang bergaul, biasanya
kurang lancar berbicara dibandingkan dengan orang yang pandai bergaul.
e. Faktor
biologis, disebabkan karena gangguan organ-organ berbicara sehingga menimbulkan
gangguan dalam berkomunikasi.
Ada
dua bentuk komunikasi yaitu
1).
Komunikasi lisan atau verbal
Dalam komunikasi lisan, informasi
disampaikan secara lisan atau verbal melalui apa yang diucapkan dari mulut atau
dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti kata yang diucapkan akan lebih
jelas apabila ucapan itu diikuti dengan suara melalui tinggi rendahnya dan
lemah lembutnya suara, keras tidaknya suara dan perubahan nada suara.
2)
Komunikasi non lisan/ komunikasi non
verbal
Komunikasi ini menggunakan isyarat (gestures), gerak
gerik (movement), sesuatu barang, cara berpakaian, atau sesuatu yang dapa
menunjukkan perasaan atau (expression) pada waktu yang sngat penting, misalnya
pada saat sakit, gembira, stres, dan sebagainya.
2. Teori
komunikasi
Kegiatan
komunikasi yang berupa perilaku komplek dan proses yang multi disipliner itu
telah lama menjadi objek penelitian ilmuan. Akibatnya ilmu komunikasi dari
waktu ke waktu makin berkembang dengan pesat, dotandai dengan munculnya
berbagai model dan teori komunikasi, antara lain: claude shannon dan warrent
weaver (1949), charles osgood and others (1957, Bruce westley and Malcolm
Macelean (1957), Model SMCR oleh David K.Berlow (1960), wilbur Scharm m.(1973)
dan teorikonvergensi D. Lawrance kincait (1979).
3.
Landasan teori komunikasi dalam
teknologi pembelajaran
Media
berasal dari bahsa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti
perantara atau pengantar.menurut Anderson
(1987) media dapat dibagi dallam dua kategori yaitu alat bantu
pemmbelajaran dan media pembelajaran. Alat bantu pembelajaran diisebut juga
alat bantu mengajar,misalnya OHP/ OHT, film bbingkai/slide, foto, peta,
poster,grafik, dll.
Media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara karya
seorang pengembang mata pelajaran dengan peserta didik. Media pembelajran
merupakan alat komunikasi yang berisi pesan, yang memngkinkan peserta didik
dapat berinteraksi dengan pesan secara langsung.
Pemanfaatan
teknologi kounikasi dalam keperluan pendidikan dalam hal funsinya sebagai media
pembelajaran bukanlah merupakan hal baru. Ada lima perspektif yang bisa diliha
dari peranan media pembelajaran sebagai teknologi komunikasi yaitu:
a. Media
sebagai teknologi, berfungsi sebagai penyampai pesan khusus
b. Dia
sebagai tutor atau guru
c. Media
sebagai agen sosialisasi
d. Media
seebagai motivator untuk belajar
e. Media
sebagai alat mentaluntuk berpikir dan memecahkan masalah
B.
Teori
Informasi
1. Pengertian
teknologi informasi
Teknologi informasi adalah sama dengan teknologi
lainnya,hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi
tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan
dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD room.
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan
useware) siste dan metode untuk memperolah,mengirimkan mengolah, menafsirkan,
menyimpan,mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
Ada fungsi teknologi informasi dalam pendidikan
dapat menjadi 7 fungsi yaitu:
a. Sebagai
gudang ilmu
b. Sebagai
alat bantu pembelajaran
c. Sebagai
fasilitas pendidikan
d. Sebagai
standar kompetensi
e. Sebagai
penunjang administrasi
f. Sebagai
alat bantu manajemen sekolah
g. Sebagai
infrastruktur pendidikan
Teknologi
informasi yang dimaksud disini adalah segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan
komputer (beserta selurruh aksesoris peripheralnya) dan internet dalam pembelajaran.oleh
karena itu dapat diperoleh pengertin sebagai berikut
2. Landasan
teori teknologi informasi
Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran
diawali oleh burrhus frederick skiner (1954) dengan konsep pembelajaran
terprogram tahun 1958. Skiner membuat sebuah mesin pembelajaran. Mesin ini
tidak mengajar, tetapi diprogram dengan menggunakan logika tertentu sehingga
mesin dapat menyajikan materi pembelajaran dan seolah-olah berineraksi dengan
peserta didik. Berdasarkan teori tersebut diperoleh prinsip-prinsip
pembelajaran antara lain sebagai berikut;
a. Respon
peserta didik harus diperkuat secepatnya dan sesering mungkin
b. Berikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya
sendiri
c. Perhatikan
bahwa peseta didik mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan
d. Beritahukan
kemajuan belajar peserta didik
Disamping
itu dalam pengembangan sistem dan model pembelajaran bebasis teknologi inormasi
baik bersifat off line maupun online diperlukan pertimbangan sebagai berikut
·
Keuntungan, sejauhmana sistem akan
memberikan keuntungan bagi institusi, staf pengajar, pengelola, dan terutama
keuntungan yang akan diperoleh peserta didik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran
·
Biaya pengembangan infrastrukttur serta
pengadaan peralatan dan software, biaya yang diperlukan untuk mengembangkan
infrastrukur, mengadakan peralatan serta software tidaklah sedikit.
·
Biaya operasional dan peralatan, suatu
sistem akan berjalan apabila dikelola secara baik
·
Sumber daya manusia, untuk mengembangkan
dan mengelola jarungan dan sistem pembelajaran, diperlukan sejumlah sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.
3.
Teori
menajemen dan ekonomi
1. Peranan
ekonomi dalam kehidupan manusia
Teori
ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu ekonmo makro dan mikro. Bagian makro
membahas perilaku negara, masyarakat atau kelompok masyarakat. Variabel yang
dibahas adalah pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguaran, inflasi,
anggaran pemerintah dan sebagainya. Seedanfkan teori ekonomi mikro membahas
perilaku agen ekonomi kecil, seperti konsumen individual atau sebuah
perusahaan, sekolah, atau satuan pendidikan, dan keluarga.
2. Konstribusi
ekonomi dalam pendidikan
Objek kajjian ilmu ekonomi addalah
perilaku manusia atau kelompk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, maka
subjek pengamatan atau kajian ekonomi pendidikan terdiri dari dua hal.
a. Anlisis
atas nilai ekonomis pendidikan, mengkaj dampak pendidkan terhadap pertumbuhan
ekonomi, terutama dallam hal produktifitas tenaga kerja , mobilitas penempatan
kerja dan pemerataan pendapatan.
b. Analisis
atas aspek ekonomis instituisi pendidikan, mengkaji efisiensi internal
instituisi pendidika dan implikasi finansial dari biaya yang digunkan untuk
pengelolaan pendidikan, serta efektifitas pengelolaan ssumber daya instituisi,
pendidikan sebagi bagian dari menejemen.
Adapun
kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui dua
cara:
1) Pendidikan
menciptakan dan menghasilkan pengetahuan baru yang membawa pengaruh terhadap proses
produksi.
2) Pendidikan
menjadi sarana dalam proses difusi dan tranmisi pengethuan,yeknologi, dan
informasi yang dapat mengubah, pola pikir, bertindak, dan kultur bekerja.
Fungsi
ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proes pendidikan
, bukan merupakan modaluntuk dikembangkan, dan bukan juga untuk mendapatkan
keuntungan.
Dengan demikian
kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada hal-hal berikut:
a. Untuk
membeli keperrluan pendidikan yang tidak lewat dibuat sendiri atau bersama-saa
peserta didik, seperti; sarana prasarana, media, alat peraga
b. Untuk
pengadaan segala perlengkapan gedung, seperti:air,listrik,telepon,televisi,
radio, komputer, dan sebagainya.
c. Membayar
jasa segala kegiatan pendidikan
d. Memenuhi
kebutuhan dasar dan keamanan pengelola pendidkan
e. Meningkkan
motivasi kerja
f. Membuat
para pengelola pendidikan lebih bersemangat dan bergairah kerja
3. Kontribusi
teori ekonomi dalam teknologi pembelajaran
Manusia
dapat mengenali, menghasilkan, dan melakukan segala sesuatu dalam rangka
memenuhi kebutuhannya dengan baik sehinggauntuk itu manusia perlu belajar.
Sedangkan untuk dapa belajar secara efektif dan eisien perlu memanfaatkan
beranekaragan sumber belajar. Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang,
mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan
atau memfasilitasi seseorang untuk belajar. Dengan demikian teknologi
pembelajaran diperlukan untuk dapat menjangkau peserta didik dimanapun mereka
berada.
Kontribusi
teori ekonomi dalam teknologi pembelajaran yaitu menekankan pada proses untuk
memperoleh nilai tambah
a) Meningkatkan
efiiensi pendidikan
Efisiensi adalah
penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan
layanan pendidikan yang telah direncanakan. Faktor utama yang diperhatikan
dalam menentukan tingkat efisiensi pendidikan adalah penggunaan uang, proses
kegiatan, dan hasil kegiatan. Dengan demikian efisiensi pendidikan merupakan
kesepadanan antara waktu, biaya, dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang
diperoleh.
b) Meningkatkan
efektivitas pendidikan
Suatu kegiatan
dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut dapat diselesaikan pada waktu yang tepat
dan mencapai tujuan yang di inginkan. untuk
mengukur aktivitas hasil suatu kegiatan pembelajaran, biasanya dilakukan
melalui keterampilan kognitif peserta didik sebelum dan sesudah melekukan
kegiatan.
Efektifitas biaya pendidikan berarti
biaya itu hanya digunakan hanya diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan
dengan tepat waktu. Analisis biaya aktivitas merupakan salah satu teknik untuk
melihat efektivitas dan efisiensipenggunaan dana yang dikeuarkan.
c. Meningkatkan
produktivitas pendidikan
Produktivitas
pendidikan adalah hasilnya bertambah, dengan pengurangan masukan, atau tanpa
pertambahan masukan, atau dengan tambahan masukan sedikit, tetapi pertambahan
hasilnya lebih besar, atau pertambahan masukan yang banyak dengan hasil yang
jauh lebih banyak.
Berkaitan
dengan peranan teknologi pembelajaran yang mempunyai potensi untuk meningkatkan
produktivitas pendidikan dengan jalan satu
1) mempercepat
tahap belajar
2) membantu
guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
3) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informaasi sehingga guru dapat membina dan
mengembangkan kegairahan belajar peserta didik
4) mempecepat
proses pembelajaran
agar peserta didik mampu menghadapi
perubahan yang cepat salah satunya cara adalah belajar secara cepat.. kecepatan
dalam belejar dapat diakukan antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
1) belajar
bagaimana belajar
2) memahami
dengan baik teknik belajar sendiri
3) memiliki
kemampuan/keterampilan dalam memanfatkan teknologi informasi
4) mengkaji
informasi dengan cepat,memahaminya, dan didingat denga baik.
5) Meningkatkan
kualitas pembelajaran
Proses
pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian esuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik
serta sikologis peserta didik.
Satuan
pendidikan dapat mengembangkan empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh
UNESCO baik untuk sekarang dan masa depan, yaitu:
a. Learning
to know (belajar mengetehui)
b. Learning
to do (belajar melakukan sesuatu)
c. Learning
to be (belajar untuk menjadi seseorang)
d. Learning
to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama)