Senin, 30 Desember 2013

landasan teoritis teknologi pendidikan



LANDASAN TEORITIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1.      Teori Belajar dan Pembelajaran
A.    Teori Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Ada banyak teori-teori belajar dimana setiap teori memiliki konsep atau prinsip-prinsip endiri tentang belajar yang mempengaruhi bentuk atau model penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Masing-masing teori memiliki kelebihan dan kekurangan .adapun aplikasi belajar yang dapat di pilih adalah sebagai berikut.
1)      Teori belajar behaviorisme
Menurut teori ini manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalam lingkungan yang akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya stimulasi dan respon yang dapat diamati. Menurut teori behaviorisme ini manipulasi lingkungan sangat penting agar dapat di peroleh perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Teori behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi dala pikiran manusia. Dengan kata lain lebih menekankan pada  hasil dari proses belajar. Behaviorisme menekankan pada tingkah laku objektif, empiris (nyata), konkret dan dapat diamati (observable). Kritk terhadap teori behaviorisme adalah tidak dapat menjelaskan situasi belajar yang kompleks. Cendrung mengarahkan peserta didik berpikir linear, tidak konvergen, dan tidak kreatif.
Dalam menerapkan teori behaviorisme yang paling terpenting adalah para guru, perancang pembelajaran, dan pengembang program-program pebelajaran harus memahami karakteristik peserta didik dan karakteritik lingkungan belajar agar tingkat keberhasilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui.tuntutan Hari teori ini adalah pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan spesifik supaya mudah dicapai dan diukur.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak diterapkan di dunia pendidikan meliputi sebaggai berikut:
a)      Proses belajar dapat terjadi dengan baik bila peserta didik bersifat aktif di dalamnya
b)      Materi pelajaran disusun dalam urutan yang logis supaya peserta didik mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respons tertentu
c)      Tiap-tiap respons harus diberi umpan balik (feedback) ecara langsung supaya peserta didikdapat mengetahui apakah respons yang diberikannya telah benar
d)     Setiap kali pesrta didik memberikan respons yang benatrperlu diberi penguatan (reinforcement) (Hartley & Davies, 1978 dalam Toeti Soekamto, 1992:23).
Prinsip-prinsip behaviorisme ini  telah banyak digunakan dan diterapkan dalam berbagai  program pembelajaran. Misalnya mesin pengajaran (teaching machine), mathematics, atau program-progran pembelajaran lain yang menggunakan konsep stimulasi, respon dan faktor penguatan (reinforcement).
Adapun langkah-langkah pembelajaran  berdasarkan teori behaviorisme, dalammerancang kegiatan pembelajaran, adalah:
v  Menentukan tujuan pembelajaran
v  Menganalisis lingkungan yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) peserta didik
v  Menentukan nilai pembelajaran
v  Memecah pembelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi pokokbahasan, sub pokokbahasan, topik dan sebagainya
v  Menyajikan materi pembelajaran
v  Memberikan stimulus, dapat berupa: pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes/kuis, latihan atau tugas-tugas
v  Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik
v  Memberikan penguatan (reinforcement)yang berupa penguatan positif ataupun penguatan negatif,atau hukuman
v  Memberikan stimulasi baru
v  Mengamati dan memberikan respons yang diberikan pesrta didik
v  Memberikan penguatan lanjutan ataupun hukuman
v  Demikian seterusnya
v  Evaluasi hasil belajar (Suciati & Irawan,2001:31-32)
Berapa kritik terhadap teori behaviorisme diantaranya antara lain:
Ø  Behaviorisme tidak dapat digunakan pada setiap pembelajaran, dan dianggap tidakmenghargai aktivitas berfikir
Ø  Behaviorisme tidak dapat menjelaskan beberapa pembelajaran yang kompleks, bila tanpa mekanisme penguatan peserta didik tidak dapat mengenali pola bahasa yang baru
Ø  Tujuan pembelajaran dinyatakan terlalu ketat (spesifik)
Ø  Keyakinan yang terlalu inggi pada peserta didik akan berperilaku dengan benar, selama prosedur yang diberikan sudah benar.
2)      Teori belajar kognitif
Kelompok teori kognitif ini beranggapan bahwa belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Prinsip teori kognitif, belajar adalah perubahan presepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian-bagianlajar  suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan. Dengan demikian belaiini adalahrmelibatkan proses berpikir yang kompleks dan mementingkan proses belajar. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah teori perkembangan piaget,  teori kognitif burner, teori kognitif berwarna ausebel dan lain-lain.
1.      Teori Perkembangan Piaget
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sisten syaraf. Proses belajar seseorang akan meikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umurnya.perjenjangan ini bersifat hirearki yaitu melalui tahap-tahap tertentu sesuai dengan umurnya. Ada empat tahap perkembangan kognitif anak, yaitu:
ü  Tahap sensor motorik yang bersifat internal (0-2 tahun)
ü  Tahap preoperasional (2-6 tahun)
ü  Tahap opeasional konkret (6-12 tahun)
ü  Tahap formal yang bersifat internal (12-18 tahun)
Teori schemata memandang bahwa proses pembelajaran sebagai perolehan pengetahuan baru dalam diri seseorang dengan cara mengaitkannya dengan struktur kognitif yang sudah ada. Schemata adalah unit dasar perkembangan intelektual. Struktur belajar kognitif yang bbaru akan menjadi dasar pada kegiatan belajar berikutnya. Artinya, setiap saat memperoleh informasi, diidentifikasi, diproses, dan disimpan dengan baik/lebih lama sehingga dapat mmengembangkan kemampuan dalam mengklasifikasikan objek.
Menurut Piaget, secara garis besar langkah-langkah pembelajaran dalam merancang pembelajaran adalah:
a.       Menentukan tujuan pembelajaran
b.      Memilih materi pembelajaran
c.       Menentukan topik-topik yang dapat di pelajari peserta didik secara aktif
d.      Menentukan dan meracang pembelajaran yang sesuai dengan topik tersebut, misalnya: penelitian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi, dan sebagainya
e.       Mengembangkan metode pembelajaran untuk meransang kreatifitas dan cara berfikir peserta didik
f.       Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik (Suciati & Irawan, 2001: 37)

2.      Teori kognitif burner
Teori ini bertitik tolak pada teori belajar kogniif, yang menyatakan belajar adalah kegiatan belajar perubahan presepsi dan pemahaman. Menurut burner perkembangan seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan.
a)      Tahap enaktif
Peserta didik melakukan aktivitas-aktivitasnya dalam usaha memahami lingkungan. Peserta didik melakukan observasi dengan cara mengalami langsung atau realitas.
b)      Tahap ikonik
Peserta didik melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal.
c)      Tahap simbolik
Peseta didik mepunyai gagasan –gagasan abstrak ang banyak dipengaruhi bahasa dan logika serta komunikasi dilakukan dengan pertolongan sistem simbol.
Penerapan teori burner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasr sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Artinya menuntut adanya pengulangan- pengulangan. Cara belajar terbaik menurut burner ini adalahdengan memahami konsep, arti, dan hubunganmelalui proses intuitifkemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (free discovery learning. Seecara garis besarlangkah-langkah pembelajaran dalam merancang pembelajaran menurut bruner adalah sebagai berikut.
1)      Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2)      Melekukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajardan sebagainya)
3)      Memilih materi pembelajaran
4)      Menentukan topik0topik yang dapat dipelajaripeserta didik secara induktif
5)      Mengatur topik-topik pembelajaran dari yang sederrhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ekonik, sampai ke simbolik
6)      Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik (Suciati & Irawan,2001: 38)

3.      Teori belajarr bermakna menuru ausebel
Menurut ausebel belajar haruslah bermakna,materi yang dipelajari di asimilasikan secara non arbiter dan berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.menurut Reilly & Lewis ada dua persyratan untuk membuat materi pembelajaran bermakna, yaitu:
a)      Pilih materi yang secara potensial bermakna lalu diatur sesuai dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu
b)      Diberikan dalam situasi belajar yang bermakna
Prinsip-prinsip teori belajar bermakna ausebel ini dapat diterapkan dalam prosees pembelajaran melalui tahap-tahap sebagai berikut
1.      , kemampuan dan struktur kognitifnya melalui tes awal, interview, review, pertanyaan-pertanyaan dan lain-lain teknik
2.      Memilih materi-materi kunci dan penyajiannya diatur, dimulai dengan contoh yang konkret dan kontroversial
3.      Mengidentifikasikan konsep-konsep yang harus di kuasai dari materi baru itu
4.      Menyajikan suatu pandangan secara menyeyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5.      Memakai advance organizer
6.      Membelajarkan pesarta didik memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada dengan memberikan fokus pada hubunganhubungan yang ada.

4.      Teori belajar humanisme
Menurut teori humanisme proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri,pemahaman diri,dan realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal.teori humanisme sangat mementingkan isi yang di pelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori ini cendrung bersifat ekletik, artinya memanfaatkan teknik belajar apapun asalkan tujuan peserta didik tercapai.
Apliksai teori humanisme ke dalam pembelajaran yaitu cendrung mendorong peserta didik untuk berpikir induktif. Misalnya , dari contoh ke konsep, dari konkret ke abstrak.dari khusus ke umum dan sebagainya. Teori humanime ini juga mementingkan faktor pengalaman atau keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Secara eknis belum ada pedoman entang langkah-langkah pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan pendekatan humanistis, namun paling tidak langkah dalam pembelajaran adalah:
1)      Menentukan tujuan-tujua pembelajaran
2)      Menentukan materi pembelajaran
3)      Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik
4)      Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan peserta didik mempelajari secara aktif (mengalami)
5)      Merancang fasilitas pembelajaran seperti lingkungan media pembelajaran
6)      Membimbing peserta didik belajar secara aktif
7)      Membimbing pesera didik untuk memahami makna dari pengalaman belajarnya

5.      Teori belajar sibernetik
Teori beelajar sibernetik berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu informasi.menurut teori sibernetik belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran). Proses belajar dinggap penting, tapi yang lebih pening lagi adalah sistem informasi yang akan di proses dan akan dipelajari oleh peserta didik.
Aplikasi teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran telah di kembangkan Landa yitu model pendekatan algoritmik dan heuridtik.pendekatan belajar algoritmik enurut peserta didik untuk berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus menuju ke suatu target tujuan tertentu.misalnya kegiatan menelpon, menjalankan men dan lain-lain. Sedangkan pendekatan heuristik menuntut peserta didik untuk berpikir secara divergen,menyebar ke beberapa target sekaligus.


6.      Teori belajar konstruktivisme
Teori konstruktivisme yang landasan dasarnya schema.teori schem memandang bahwa proses pembelajaran sebagai cara mengaitkannya dengan struktur kognittif yang sudah ada. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembentukan pengetahuan.teori konstruktivisme menekankan bahwa belajar lebih banyak ditentukan karena adanya karsa peserta didik.menurut teori ini masalah belajar dan pembelajaran adalah:
a.       Bersifat ketidakteraturan atau keberagaman, peserta didik diharapkan kepada lingkungan belajar yang bebas, karena kebebasan itu merupakan unsur yang esensial.
b.      Keberhasilan atau kegagalan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interprestasi yang berbeda yang perlu dihargai
c.       Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan, kontrol belajar dipegang oleh peserta didik itu sendiri
d.      Tujuan pembelajaran menekankan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas kreatif, produktif dalam kenyataan nyata.
 pembelajaran menurut teori konstruktivisme ini menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna, urutan pembelajaran mengikuti pandangan peerta didik, dan menekankan pada proses, serta aktivaaitas beajar dalam konteks yang nyata, bukan mengikuti urutan dalam buku teks.sedangkan evaluasi pembelajaran menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrai dengan menggunakan masalah daam konteks yang nyata.
Implementasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran, dimana belajar merupakan proses pemaknaan informasi baru, oleh karena itu peserta didik perlu:
1)      Didorong pengetahuan diskusi yang dipelajari
2)      Berfikir divergen bukan hanya satu jawaban yang benar
3)      Berbagai jeniss luapan berpikir atau aktivitas belajar
4)      Digunakan informasi pada situasi baru
Mengingat kebebasan merupakan unsur esensial dalam lingkungan belajar,oleh karena itu perlu:
a)      Disediakan sebagai pilihan untuk peserta didik
b)      Sediakan pilihan cara untuk memperlihatkan keberhasilan
c)      Sediakan waktu yang cukup banyak untuk memikirkan dan mengerjakan tugas
d)     Jangan terlalu banyak menggunakan tes yang sudah terlalu banyak waktunya
e)      Sediakan kesempatan untuk melakukan berpikir ulang
f)       Libatkan penngalaman konkret peserta didik (dogeng,2007)

B.     Teori Pembelajaran
1)      Pengertian dan  prinsip-prinsip pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu uaha untuk membuat peerta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang  agar membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu (Miarso,2004:528). Dengan demikian, inti dari pembeajaan adalah segala upaya yang dilakukan oleh peserta didik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu llengkungan beajar (Depdiknas, 2003:7).ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung daam proses beelajar dan pembelajaran:
a.       Interaksi antara pesrta didik dan pendidik
b.      Interaksii antar sesama peserta didik atau sejawat
c.       Interaksi peseta ddidik dengan narasumber
d.      Interaksi peserata didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan
e.       Interaksi peserata didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam (Miarso,2008:3)
Pembelajaran sebaiknya berdasarkan teori pembelajaran yang bersifat preskriptif yaitu teori yang memberikan “resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajaran preskriptif harus memperhatikan tiga model pembeljaran yaitu kondisi,metode (perlakuan) dan hasil pembelajaran (Miarso,2004:529).teori pembelajaran secara implisit artinya berusaha untuk merumuskan cara-cara membuat peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Apikasi teori pembelajran dala kegatan pembelajaran ini berkaitan dengan
1)      Bagaimana cara yang efektif untuk mentransfer ilmu
2)      Prinsip-prinsip pembelajaran yang menggairahan,menentang dan menyenangkan
3)      Ccara membangun minat dan perhatian peserta didik
4)      Cara engembangkan relevansi daam pembelajaran
5)      Cara membangkiykan percaya diri peserta didik dalam pembelajaran
Tekanan utama teori pembelajaran ini adalah prosedur yang telah terbukti berhasil meningktkan kualitas pembelajaran, yaiu:
a.       Belajar merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individu, yang mengubah stimulasi dai lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya sebagai hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
b.      Kemampuan yang merupakan hasil belajar ini dapat dikategorikan sebagai bersifat praktis dan eoritis
c.       Kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses belajar dapat di kelompokkan dalam kategori umum, tanpa memperhatikan hasil belajar yang di harapkan.s 
       Maka teori pembelajaran merupakan suatu kum[ulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan memberikan preskripsi untuk mengatur situasi agar peserta didik mudah mudah mencapai tujuan pembelajaran.perkembangan teori pembelajaran ada 3 yaitu,behaviorisme,kognitivisme,dan kognitivisme. Mayer mengusulkan istilah lain pada ketiga teoi tersebut yaiu, pembelajaran sebagai penguasaan respon (behaviorisme), pembelajaran sebagai penguasaan pengetahuan (kognitivisme), dan pembelajaran sebagai konstruksi pengetahuan (konstruktivisme).
2) Teori-teori pembelajaran
a.       Pendekatan modifikasi tingkah laku
Teori ini menganjurkan agar para guru menerapkan prinsip penguatan (reinforcement) untuk engidentifikasi aspek situasi pendidikan yang pentingdan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
b.      Teori pembelajaran konstruk kognitif
Pada teori ini pembelajaran harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik yang terjadi selama pengalaman belajar diberikan di kelas.
c.       Teori pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip belajar
Keempat prinsip tersebut adalah,
1)      Untuk belajar peserta didik harus mempunyai perhatian dan responsif  terhadap materi yang akan dipelajari.
2)      Semua proses belajar memerlukan waktu.
3)      Di dalam peserta didik yang sedang belajar selalu terdapat suatu alat ukur internal yang mengontrol motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa peserta didik bertindak daam suatu situasi tertentu.
4)      Pengetuahuan tentang hasil yang di peroleh selama proses beljar merupakan faktor penting sebagai pengontrol.
d.      Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Sangat penting umtuk mengadakan analisis tugas (taks analysis) secara sistematis mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yang akan diberkan kepada peserta didik, yang kemudian disusun secara hierarkis dan diurutkan sedemikian rupa tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
e.       Teori pembelajaran berdasarkan psikologi humanistis
Pada teori ini guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi peserta didik. Dengan memahami hal ini dapat dibuat pilihan-pilihan ke arah mana pesera didik akan berkembang.

2)      Aplikasi teori belajar dalam teknologi pembelajaran
Adapun implikasi teori belajar dalam penyusunan desain instruksional disajikan dalam tabel berikut
Teori belajar
Implikasi pada desain Instruksional
behaviorisme
·         Behavioral objektives
·         Dick & carey instruksional design model
·         Performance-based assesment
·         System models
kognitivisme
·         Cognitive objectives
·         Learning strategies
·         Learning taxonomies
·         Prerequisite skills
konstruktivime
·         Autentic assesment methods
·         Learning trough exploration
·         Probloem-oriented activities
·         “Rich” environments
·         Visual format and mental methods












2.      Teori Komunikasi dan Informasi
A.    Teori komunikasi
1.      Pengertian komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaiu, communicare yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama dalam hal pengertian dan pendapat antara komunikator dan komunikan. Secara etimologis, komunikasi berasaldari kata “to comunicate”. Menurut longman dictionary of contemporary english, defenisi kata comunicate adalah upay untuk membuat pendapat,menyatakan perasaan,menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain. Arti lain dari komunikai adalah berbagi (to share) atau bertukar (exchange) pendapat, perasaan, informasi dan sebagainya.
Menurut gurnitowati dan Maliki (2003) seseorang berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata,dengan kualitas suaranya, dengan badannya, isyarat (gesture) dan raut muka (expression). Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia dengan manusia lainnya. Jadi, komunikasi adalah persyaratan kehidupan manusia.
Komunikasi merupkan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan manifestasi dai kehidupan itu sendiri. Ini berati komunikasi merupakan realita pokok dari kehidupan manusia.
Komunikasi mempunyai banyak kegunaan dan manfaat dalam kehidupan manusia dan tentu komunikasi menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.komunikasi merupakan kegiatan pokok dalam kehidupan manusia sehari-hari dan peranan komunikasi sangat vital bagi berhasil tidaknya kita hidup bermasyarakat.
Suatu halyang cukup penting untuk diperhatikan agar kita bia mengadakan tindakan komunikasi yang efekif dan efisienialah pengertian, bahwa komunikasi memiliki bebeapakarakteristikpokok sebagai berikut,
a.       Komunikasi adalah suatu proses
b.      Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan
c.       Komunikasi menuntut adanya partisipasidan kerjasama dari para pelaku yang terlibat
d.      Komunikasi bersifat simbolis
e.       Komunikasi bersifat transaksional
f.       Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang
Sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu, komunikasi sedikitnya melibatkan empat faktor atau komponen
a.       Sumber atau pengirim pesan/komunikator
b.      Pesan/massage
c.       Media atau saluran (channel)
d.      Penerima/komunikan (audience/receiver)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran berkomunikasi
a.       Faktor pengetahuan, semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin banyak perbendaharaan kata yang dimilki sehingga mempermudah berkomunikasi dengan lancar.
b.      Faktor pengalaman, makin banyakpengalaman yang dimiliki seseorang menyebabkan terbiasa untuk menghaadapi sesuatu.
c.       Faktor intelegensi, orang yang intelegensinya rendah biasanya kurang lancar dalam berbicara karena kurang memiliki perbeendaharaan kata dan bahasa yang baik.
d.      Faktor kepribadian, orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang bergaul, biasanya kurang lancar berbicara dibandingkan dengan orang yang pandai bergaul.
e.       Faktor biologis, disebabkan karena gangguan organ-organ berbicara sehingga menimbulkan gangguan dalam berkomunikasi.
Ada dua bentuk komunikasi yaitu
1). Komunikasi lisan atau verbal
            Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan atau verbal melalui apa yang diucapkan dari mulut atau dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila ucapan itu diikuti dengan suara melalui tinggi rendahnya dan lemah lembutnya suara, keras tidaknya suara dan perubahan nada suara.
2)                  Komunikasi non lisan/ komunikasi non verbal
Komunikasi ini menggunakan isyarat (gestures), gerak gerik (movement), sesuatu barang, cara berpakaian, atau sesuatu yang dapa menunjukkan perasaan atau (expression) pada waktu yang sngat penting, misalnya pada saat sakit, gembira, stres, dan sebagainya.
2.      Teori komunikasi
Kegiatan komunikasi yang berupa perilaku komplek dan proses yang multi disipliner itu telah lama menjadi objek penelitian ilmuan. Akibatnya ilmu komunikasi dari waktu ke waktu makin berkembang dengan pesat, dotandai dengan munculnya berbagai model dan teori komunikasi, antara lain: claude shannon dan warrent weaver (1949), charles osgood and others (1957, Bruce westley and Malcolm Macelean (1957), Model SMCR oleh David K.Berlow (1960), wilbur Scharm m.(1973) dan teorikonvergensi D. Lawrance kincait (1979).
3.      Landasan teori komunikasi dalam teknologi pembelajaran         
Media berasal dari bahsa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar.menurut Anderson  (1987) media dapat dibagi dallam dua kategori yaitu alat bantu pemmbelajaran dan media pembelajaran. Alat bantu pembelajaran diisebut juga alat bantu mengajar,misalnya OHP/ OHT, film bbingkai/slide, foto, peta, poster,grafik, dll.
Media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara karya seorang pengembang mata pelajaran dengan peserta didik. Media pembelajran merupakan alat komunikasi yang berisi pesan, yang memngkinkan peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan secara langsung.
Pemanfaatan teknologi kounikasi dalam keperluan pendidikan dalam hal funsinya sebagai media pembelajaran bukanlah merupakan hal baru. Ada lima perspektif yang bisa diliha dari peranan media pembelajaran sebagai teknologi komunikasi yaitu:
a.       Media sebagai teknologi, berfungsi sebagai penyampai pesan khusus
b.      Dia sebagai tutor atau guru
c.       Media sebagai agen sosialisasi
d.      Media seebagai motivator untuk belajar
e.       Media sebagai alat mentaluntuk berpikir dan memecahkan masalah


B.     Teori Informasi
1.      Pengertian teknologi informasi
Teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya,hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD room. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) siste dan metode untuk memperolah,mengirimkan mengolah, menafsirkan, menyimpan,mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
Ada fungsi teknologi informasi dalam pendidikan dapat menjadi 7 fungsi yaitu:
a.       Sebagai gudang ilmu
b.      Sebagai alat bantu pembelajaran
c.       Sebagai fasilitas pendidikan
d.      Sebagai standar kompetensi
e.       Sebagai penunjang administrasi
f.       Sebagai alat bantu manajemen sekolah
g.      Sebagai infrastruktur pendidikan
Teknologi informasi yang dimaksud disini adalah segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan komputer (beserta selurruh aksesoris peripheralnya) dan internet dalam pembelajaran.oleh karena itu dapat diperoleh pengertin sebagai berikut
2.      Landasan teori teknologi informasi
Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran diawali oleh burrhus frederick skiner (1954) dengan konsep pembelajaran terprogram tahun 1958. Skiner membuat sebuah mesin pembelajaran. Mesin ini tidak mengajar, tetapi diprogram dengan menggunakan logika tertentu sehingga mesin dapat menyajikan materi pembelajaran dan seolah-olah berineraksi dengan peserta didik. Berdasarkan teori tersebut diperoleh prinsip-prinsip pembelajaran antara lain sebagai berikut;
a.       Respon peserta didik harus diperkuat secepatnya dan sesering mungkin
b.      Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri
c.       Perhatikan bahwa peseta didik mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan
d.      Beritahukan kemajuan belajar peserta didik
Disamping itu dalam pengembangan sistem dan model pembelajaran bebasis teknologi inormasi baik bersifat off line maupun online diperlukan pertimbangan sebagai berikut
·         Keuntungan, sejauhmana sistem akan memberikan keuntungan bagi institusi, staf pengajar, pengelola, dan terutama keuntungan yang akan diperoleh peserta didik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
·         Biaya pengembangan infrastrukttur serta pengadaan peralatan dan software, biaya yang diperlukan untuk mengembangkan infrastrukur, mengadakan peralatan serta software tidaklah sedikit.
·         Biaya operasional dan peralatan, suatu sistem akan berjalan apabila dikelola secara baik
·         Sumber daya manusia, untuk mengembangkan dan mengelola jarungan dan sistem pembelajaran, diperlukan sejumlah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.











3.      Teori menajemen dan ekonomi
1.      Peranan ekonomi dalam kehidupan manusia
Teori ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu ekonmo makro dan mikro. Bagian makro membahas perilaku negara, masyarakat atau kelompok masyarakat. Variabel yang dibahas adalah pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguaran, inflasi, anggaran pemerintah dan sebagainya. Seedanfkan teori ekonomi mikro membahas perilaku agen ekonomi kecil, seperti konsumen individual atau sebuah perusahaan, sekolah, atau satuan pendidikan, dan keluarga.
2.      Konstribusi ekonomi dalam pendidikan
Objek kajjian ilmu ekonomi addalah perilaku manusia atau kelompk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, maka subjek pengamatan atau kajian ekonomi pendidikan terdiri dari dua hal.
a.       Anlisis atas nilai ekonomis pendidikan, mengkaj dampak pendidkan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama dallam hal produktifitas tenaga kerja , mobilitas penempatan kerja dan pemerataan pendapatan.
b.      Analisis atas aspek ekonomis instituisi pendidikan, mengkaji efisiensi internal instituisi pendidika dan implikasi finansial dari biaya yang digunkan untuk pengelolaan pendidikan, serta efektifitas pengelolaan ssumber daya instituisi, pendidikan sebagi bagian dari menejemen.
Adapun kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui dua cara:
1)      Pendidikan menciptakan dan menghasilkan pengetahuan baru yang membawa pengaruh terhadap proses produksi.
2)      Pendidikan menjadi sarana dalam proses difusi dan tranmisi pengethuan,yeknologi, dan informasi yang dapat mengubah, pola pikir, bertindak, dan kultur bekerja.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proes pendidikan , bukan merupakan modaluntuk dikembangkan, dan bukan juga untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan demikian kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada hal-hal berikut:
a.       Untuk membeli keperrluan pendidikan yang tidak lewat dibuat sendiri atau bersama-saa peserta didik, seperti; sarana prasarana, media, alat peraga
b.      Untuk pengadaan segala perlengkapan gedung, seperti:air,listrik,telepon,televisi, radio, komputer, dan sebagainya.
c.       Membayar jasa segala kegiatan pendidikan
d.      Memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan pengelola pendidkan
e.       Meningkkan motivasi kerja
f.       Membuat para pengelola pendidikan lebih bersemangat dan bergairah kerja
3.      Kontribusi teori ekonomi dalam teknologi pembelajaran
Manusia dapat mengenali, menghasilkan, dan melakukan segala sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya dengan baik sehinggauntuk itu manusia perlu belajar. Sedangkan untuk dapa belajar secara efektif dan eisien perlu memanfaatkan beranekaragan sumber belajar. Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar. Dengan demikian teknologi pembelajaran diperlukan untuk dapat menjangkau peserta didik dimanapun mereka berada.
Kontribusi teori ekonomi dalam teknologi pembelajaran yaitu menekankan pada proses untuk memperoleh nilai tambah
a)      Meningkatkan efiiensi pendidikan
Efisiensi adalah penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan. Faktor utama yang diperhatikan dalam menentukan tingkat efisiensi pendidikan adalah penggunaan uang, proses kegiatan, dan hasil kegiatan. Dengan demikian efisiensi pendidikan merupakan kesepadanan antara waktu, biaya, dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh.
b)      Meningkatkan efektivitas pendidikan
Suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang di inginkan. untuk  mengukur aktivitas hasil suatu kegiatan pembelajaran, biasanya dilakukan melalui keterampilan kognitif peserta didik sebelum dan sesudah melekukan kegiatan.
Efektifitas biaya pendidikan berarti biaya itu hanya digunakan hanya diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan dengan tepat waktu. Analisis biaya aktivitas merupakan salah satu teknik untuk melihat efektivitas dan efisiensipenggunaan dana yang dikeuarkan.
c.       Meningkatkan produktivitas pendidikan
Produktivitas pendidikan adalah hasilnya bertambah, dengan pengurangan masukan, atau tanpa pertambahan masukan, atau dengan tambahan masukan sedikit, tetapi pertambahan hasilnya lebih besar, atau pertambahan masukan yang banyak dengan hasil yang jauh lebih banyak.
Berkaitan dengan peranan teknologi pembelajaran yang mempunyai potensi untuk meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan satu
1)      mempercepat tahap belajar
2)      membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
3)      mengurangi beban guru dalam menyajikan informaasi sehingga guru dapat membina dan mengembangkan kegairahan belajar peserta didik
4)      mempecepat proses pembelajaran
     agar peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat salah satunya cara adalah belajar secara cepat.. kecepatan dalam belejar dapat diakukan antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1)      belajar bagaimana belajar
2)      memahami dengan baik teknik belajar sendiri
3)      memiliki kemampuan/keterampilan dalam memanfatkan teknologi informasi
4)      mengkaji informasi dengan cepat,memahaminya, dan didingat denga baik.
5)      Meningkatkan kualitas pembelajaran
Proses pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian esuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta sikologis peserta didik.
Satuan pendidikan dapat mengembangkan empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO baik untuk sekarang dan masa depan, yaitu:
a.       Learning to know (belajar mengetehui)
b.      Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
c.       Learning to be (belajar untuk menjadi seseorang)
d.      Learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama)